Kisah perjalananku ini bermula dari keinginanku untuk merayakan tahun baru 2014 di kota Yogyakarta.
Aku berangkat dengan menaiki kereta api dari stasiun Kota Baru – Malang menuju kota Jogja. Aku memilih kereta api karena sebelumnya aku belum pernah naik kereta. Nah . . . akhirnya kesampaian juga. 😀
Sesampainya di Jogja, aku diantar tukang becak menuju hotel. Cukup lama perjalanan dari stasiun Tugu menuju Hotel di sekitar jalan Parangtritis. Setelah sampai di hotel, aku beristirahat sebentar dan kemudian aku langsung mengelilingi kota Jogja dengan “sopir pribadiku” si tukang becak. Malam itu aku menuju ke Taman Sari yang terdapat dua ringin kembar dengan mitosnya jika dengan mata tertutup bisa berjalan lurus diantara kedua ringin tersebut, maka keinginannya akan terkabul. “Katanya” sih . . . tapi pada saat itu habis hujan lebat, sehingga jalan yang biasanya digunakan untuk melakukan “ritual” mitos tersebut becek sehingga aku tidak melakukannya.
Pada hari kedua, aku pergi Ke Candi Borobudur yang terletak di Magelang (Bukan Jogja lagi).
Cukup lelah menaiki tangga yang tingginya kurang lebih 30 meter itu. Tapi semua itu terbayar saat berada di lantai utama candi itu. Setelah puas dimanjakan dengan keindahan candi itu, aku kembali ke Jogja untuk mewujudkan “impianku” yaitu merayakan pergantian tahun di Jogja.
Sambil menunggu pergantian tahun, aku menikmati suasana malam Jogja di pusat belanja yang terkenal di Jogja, yaitu Malioboro. Setelah beli ini beli itu, akhirnya perayaan pergantian tahun pun tiba yang diiringi dengan beribu-ribu kembang api. Yahh…. Begitulah . . .
Pada tanggal 1 januari 2014, aku memilih pantai Parang Tritis sebagai tempat tujuanku selanjutnya.
Tidak lama aku berada di pantai tersebut karena cuaca tidak mendukukng. Awan mendung dan angin yang begitu kencang ditambah hujan deras membuat aku “ngeri” berada di pinggiran pantai. Akhirnya hanya 30 menit aku berada di pantai itu. Mungkin memang rugi dengan perjalanan menuju pantai tersebut yang kurang lebih memakan waktu 1 jam.
Hari itu merupakan hari terakhirku di Jogja, karena malam harinya kereta sudah siap mengantarku pulang ke Malang.
Tapi aku tetap menyempatkan untuk mengunjungi salah satu candi yang juga menjadi symbol Jogja yaitu Candi Prambanan. Untuk menuju Candi Prambanan, aku naik Bus Trans Jogja. Cukup padat penumpang pada saat itu, maklum karena liburan.
Dan akhirnya Candi Prambanan menjadi tempat tujuan wisata terakhirku di Jogja. Dan aku kembali ke Stasiun Tugu. Eiitss . . . tapi . . . tetap harus menyempatkan berfoto di “Jl. Malioboro” 😀 😀 :D. Terima kasih sudah membaca kisahku. 😀 😀